Selamat Datang di Website Polbangtan Medan | Mari Kita Berpartisipasi Aktif Wujudkan PERTANIAN MAJU, MANDIRI, MODERN TANPA KORUPSI | Pengumuman seputar Polbangtan Medan "Pengumuman Pelaksanaan Daftar Ulang Jalur Undangan SMK PP dan Mitra, Anak Petani dan Penyuluh Pertanian Calon Mahasiswa Baru Politeknik Pembangunan Pertanian Medan Tahun Akademik 2025/2026"  dapat dilihat pada Pengumuman Polbangtan dibawah! | Event Polbangtan Medan "Kuliah Umum Polbangtan Medan bersama Plt. Direktur Jenderal Perkebunan" dapat dilihat pada rubrik Event dibawah ! | Berita seputar Kementerian Pertanian & Polbangtan Medan  "Regenerasi Petani, Polbangtan Kementan Perkenalkan Pertanian kepada Siswa Ponpes"  dapat dilihat pada rubrik Seputar Polbangtan Medan di bawah!

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Pastikan Ketahanan Pangan Aman, Polbangtan Kementan Dorong Regenerasi Petani
  • Polbangtan Medan
  • Friday, 2 May 2025

Pastikan Ketahanan Pangan Aman, Polbangtan Kementan Dorong Regenerasi Petani

LANGKAT – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Medan turut terlibat dalam kegiatan Bootcamp Organic Youth Movement  Batch II, di Pusat Pelatihan Lingkungan Hidup (PPLH) Bahorok Bukit Lawang, Langkat, Sumatera Utara, Selasa (29/05/2025).

Kegiatan ini merupakan program penguatan kapasitas generasi muda untuk Region Sumatera, dalam menghadapi tantangan perubahan iklim melalui pendekatan pertanian organik. 

Ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman untuk melibatkan mahasiswa sebagai strategi khusus yang akan menjadi contoh pertanian modern di masa mendatang.

“Saat ini yang bisa dilakukan dalam mengenalkan sektor pertanian bagi kaum milenial adalah mengubah paradigma bahwa sektor pertanian itu adalah sektor yang menjanjikan dengan pengoperasian berbagai macam teknologi”, kata Amran.

Senada, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Idha Widi Arsanti mengatakan mahasiswa Polbangtan merupakan kandidat petani milenial dan wirausahawan muda pertanian terdidik yang menjadi harapan bangsa dan negara.

“Mulai saat ini harus kita didik dan mempersiapkan dan menggenjot mental, ilmu, keterampilan dan lain-lain, agar mereka menjadi petani yang terampil, tangguh dan profesional,” katanya.

Direktur Polbangtan Medan, Nurliana Harahap mengatakan krisis pangan akibat perubahan iklim dan krisis regenerasi petani muda adalah dua isu yang saling terkait. 

“Adanya pergeseran hujan atau kemarau mengakibatkan perubahan iklimy ang mengganggu produksi pertanian dan menghambat akses masyarakat terhadap pangan yang aman dan bergizi, “ ujarnya.

Sementara itu, Wakil Direktur III, Tience Pakpahan yang hadir sebagai narasumber dalam kegiatan itu menyebutkan kegiatan ini juga untuk menggiatkan pangan lokal sebagai strategi ketahanan pangan regional menjadi langkah penting karena daya tahannya yang baik dan potensinya untuk beradaptasi pada perubahan iklim. 

“Untuk memastikan ketahanan pangan di masa depan, penting bagi Indonesia untuk mendorong regenerasi petani muda dengan dukungan yang diperlukan serta memanfaatkan teknologi modern, ramah lingkungan dalam pertanian,” jelasnya.

Tema ini, sambung Tience, diangkat sebagai respon terhadap krisis pangan global dan kebutuhan mendesak untuk meregenerasi petani milenial yang adaptif dan berkelanjutan. 

“Materi yang disampaikan yaitu pengelolaan ekologi tanah yang baik merupakan dasar pertanian organik berkelanjutan, perlu pelatihan lanjutan tentang pembuatan pupuk hayati dan pengelolaan bahan organik lokal dan perlu didorong praktik berbasis komunitas untuk menjaga kualitas tanah di tingkat petani,” ujarnya.

Peserta dalam kegiatan ini sangat antusias, ditunjukkan dengan banyaknya pertanyaan dan diskusi aktif. Peserta juga memberikan tanggapan positif terhadap pentingnya regenerasi petani dan pertanian organik dalam merespons krisis iklim. 

Hal ini bermanfaat sebagai pendidikan kepada pemuda (termasuk perubahan iklim) agar dapat menjadikanpertanian organik sebagai pilihan yang menarik dan layak. 

“Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam mencetak kader petani organik muda yang siap menjadi agen perubahan dalam menjawab tantangan pangan dan iklim,” tandasnya.

Aksesibilitas

Kontras
Saturasi
Pembaca Layar
D
Ramah Disleksia
Perbesar Teks
Jarak Huruf
Jarak Baris
Perataan Teks
Jeda Animasi
Kursor
Reset