- Polbangtan Medan
- Thursday, 14 September 2023
Gandeng Pemerintah Jepang, Kementan gelar Pelatihan Manajemen Keamanan Pangan
MEDAN - Sekitar 50 peserta online dan 40 hadir offline antusias mengikuti Pelatihan Manajemen Keamanan Pangan bertajuk The Food Safety Management 2023 in Indonesia yang dipusatkan di Medan, Sumut pada selama dua hari, 13 - 14 September 2023.
Pelatihan digelar Kementerian Pertanian RI melalui Polbangtan Medan dengan Kementerian Pertanian, Kehutanan dan Perikanan Jepang [MAAF] pada Proyek Kerjasama ASEAN - Jepang bagi Pengembangan SDM bidang pangan anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara [ASEAN].
Pelatihan dibuka oleh Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini pada Rabu [13/9] yang menegaskan tujuan pelatihan, meningkatkan kualitas SDM bidang pangan Indonesia terutama mahasiswa, dosen dan peneliti serta perwakilan dari pemerintahan dan sektor swasta di Indonesia.
Hadir sejumlah narasumber dari mancanegara yakni Director of Food Industrial Corporate Affairs Office MAAF, Kazuko Takabatake; Project Coordinator of HRD Project ASEAN Secretariat, Hiroaki Kinoshita; Senior Manager of The Consumer Goods Forum Japan, Tsutomu Okubo. Ketiganya menekankan tentang Manajemen Keamanan Pangan sebagai bentuk standarisasi untuk menjamin keamanan produk pangan di sejumlah negara maju seperti Jepang.
Kegiatan pelatihan menjadi perhatian pelaku industri kecil menengah [IKM] pangan di Kota Medan, Kabupaten Deli Serdang dan Kota Binjai hadir secara online dan offline.
Upaya Polbangtan Medan sejalan arahan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo untuk memastikan ketersedian pangan aman, harus terus mengecek stok dari lokasi panen hingga distribusi bahan pangan ke pasar.
"Aspek keamanan pangan adalah prasyarat bagi produk pangan bermutu, oleh karenanya keamanan pangan telah menjadi perhatian konsumen pangan," kata Syahrul.
Mentan Syahrul mengatakan, konsumen menuntut adanya pemastian keamanan bagi produk pangan yang dihasilkan oleh industri. Tanpa itu, maka industri tersebut tidak akan bisa masuk dalam kancah persaingan perdagangan, apalagi perdagangan internasional.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi menyoroti kapasitas dan kompetensi SDM pertanian menghasilkan produk pangan yang terjamin keamanannya sebagai prasyarat utama.
"Dengan kata lain, untuk produk pangan, tidak ada artinya berbicara citarasa dan nilai gizi, atau pun sifat fungsional yang bagus apabila produk tersebut tidak aman dikonsumsi," kata Dedi.
Dedi Nursyamsi menambahkan, pelatihan yang digelar Polbangtan Medan diharapkan dapat menjadi upaya aktif perguruan tinggi untuk mendukung Indonesia dalam mewujudkan keamanan pangan.
Turut hadir pada pelatihan antara lain Quality Control & System Assistant Manager of PT Yakult Indonesia Persada, Dian Sundari; Quality Assurance Management Division/Manager of House Foods Group Inc., Shintaro Ide dan Rumiyanti GM of Corporate Quality Assurance of PT Amerta Indah Otsuka, Revina Ratna Rumiyanti.
Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini mengharapkan kegiatan pelatihan dapat meningkatkan awareness tentang keamanan pangan di lingkungan perguruan tinggi.
Polbangtan Medan berupaya menyiapkan dan memenuhi kebutuhan tenaga ahli bidang penyuluhan pertanian dan penyuluhan perkebunan berwawasan luas termasuk dalam bidang pangan dan keamanan pangan dan standarisasinya.
"Lulusan Polbangtan Medan akan turun ke masyarakat berkiprah secara aktif mengedukasi, mendampingi dan memotivasi petani dan masyarakat. Tidak hanya mengenai persoalan teknis, juga mengenai persoalan pangan dan keamanan pangan," kata Yuliana.
Pada 2023, kata Yuliana, lima alumni Polbangtan Medan mendapat kesempatan melalui program magang ke Jepang.
Kazuko Takabatake mengungkap tentang isu keamanan pangan, sebagai hal yang krusial di sejumlah negara tak terkecuali Indonesia, yang merupakan salah satu negara eksportir pangan di kawasan ASEAN.
"Jepang memperkenalkan Food Safety Management, salah satu bentuk standarisasi untuk menjamin keamanan pangan produk pangan. FSM ini dapat diaplikasikan bagi industri-industri pangan," katanya.
Hiroaki Kinoshita mengingatkan tentang skor Global Food Security Index [GFSI] yang menyebut keamanan pangan Indonesia tergolong masih rendah, pada 2022 berdasarkan skor GFSI, keamanan pangan Indonesia disebut masih rendah.
"Pelatihan ini menjadi sangat penting untuk membuka wawasan dan pegetahuan serta memberikan masukan yang konstruktif bagi para pemangku kebijakan, pelaku industri di Indonesia untuk meningkatkan keamanan pangan Indonesia," katanya.
Tahun 2023 merupakan tahun kedua bagi Polbangtan Medan diberi kepercayaan sebagai penyelenggara Proyek Pengembangan SDM di Bidang Pangan melalui Kemitraan dengan Universitas di Kawasan ASEAN.
Sebelumnya, pada 2022, Polbangtan Medan diberi kepercayaan melaksanakan Basic Course Online-Food Safety Management System yang merupakan bagian dari The Project for Human Resource Development in Food-related Areas through Partnership with Universities in ASEAN Region (HRD Project) – Phase 3 yang diikuti oleh kurang lebih 50 orang peserta.